Ketua Foreign Policy of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal (Foto:Metrotvnews/Marcheilla)
Ketua Foreign Policy of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal (Foto:Metrotvnews/Marcheilla)

Globalisasi dan ASEAN jadi Tema Utama CIFP 2017

Marcheilla Ariesta • 18 Oktober 2017 14:04
medcom.id, Jakarta: Foreign Policy of Indonesia (FPCI) akan menggelar konferensi politik luar negeri terbesar di Indonesia (CIFP). Ketua FPCI Dino Patti Djalal menuturkan ada dua tema yang akan diangkat dalam konferensi ini.
 
"Tema yang diambil mengenai ASEAN dan globalisasi. Kita ambil ASEAN sekalian memperingati 50 tahun berdirinya ASEAN," ujarnya saat ditemui di Bengkel Diplomasi, Jakarta, Rabu 18 Oktober 2017.
 
Dino menuturkan ASEAN dipilih sebagai bentuk refleksi selama 50 tahun ke belakang, apa yang perlu dilanjutkan dan dihentikan.

Sedangkan globalisasi dipilih karena isunya kembali mencuat. "Isu ini yang membuat Trump terpilih dan menjelaskan kenapa Inggris keluar dari Uni Eropa. Tahun ini globalisasi menjadi bintang dan banyak asumsi yang berlaku," imbuhnya.
 
Tahun ini, FPCI berhasil mengumpulkan 6.500 peserta. Dino mengaku sudah berkali-kali menutup pendaftaran, namun peminat masih terus berdatangan.
 
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI tersebut mengatakan dia bangga dengan acara ini karena dipandang sebagai konferensi politik luar negeri terbesar di dunia. 
 
"Banyaknya peminat mencerminkan kalau orang Indonesia tak hanya nasionalis, namun juga internasionalis," katanya.
 
Acara CIFP ini akan digelar pada 21 Oktober mendatang di The Kasablanka, Jakarta. Konferensi ini nantinya akan dibuka oleh Dino Patti Djalal sebagai ketua FPCI, kemudian Prof. Kishore Mahbubani dari Lee Kuan Yew School of Public Policy Singapura, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin.
 
Sejumlah pejabat tinggi juga dikonfirmasi akan menjadi pembicara dalam acara ini, di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan lain sebagainya. Mereka akan membahas bagaimana daerah bisa go international.
 
Selain itu, sejumlah tokoh juga akan memaparkan trend besar dunia, di antaranya Wishnutama Kusubandio, Erik Meijer, William Tanuwijaya dari Tokopedia.
 
"Ada satu sesi yang diprediksikan paling fovorit, yaitu A Conversation with the Blue Helmets, yang menampilkan sejumlah perwira Pasukan Perdamaian Indonesia untuk bercerita suka dan duka mereka menjaga perdamaian di medan konflik dunia," imbuhnya.
 
Di sesi penutup, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hassan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan berbicara mengenai 'Arti Nasionalisme di Abad ke-21'.
 
CIFP 2017 memasuki tahun ketiganya. Konferensi ini mendapat anugeraah dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Konferensi terbesar di dunia yng membahas Kebijakan Luar Negeri Indonesia. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan