Perwakilan rakyat meliputi Perdana Menteri Shinzo Abe, kepala dua dewan di parlemen Jepang, Kepala Mahkamah Agung dan beberapa petinggi pemerintahan lokal.
"Saya berjanji akan bertindak sesuai Konstitusi dan memenuhi tanggung jawab sebagai simbol negara dan kesatuan masyarakat Jepang," ucap Kaisar Naruhito, dilansir dari laman NHK.
Dalam kesempatan tersebut, Kaisar Naruhito juga mengucapkan terima kasih kepada ayahnya, Akihito, yang resmi turun takhta pada Selasa 30 April. Kaisar Naruhito menganggap ayahnya telah memenuhi tanggung jawabnya dengan baik selama masa-masa sulit di era Heisei.
"Setelah menerima Takhta ini, saya berjanji akan berkaca pada jejak langkah yang telah diambil oleh Yang Mulia (Akihito) serta para kaisar terdahulu, dan saya juga akan fokus pada usaha pengembangan diri," ungkap Kaisar Naruhito.
Sebagai kaisar ke-126 di Jepang, Naruhito juga berharap dapat menjaga "kebahagiaan warga, kesejahteraan negara dan juga perdamaian dunia."
PM Abe, mewakili lebih dari 200 pejabat dan tokoh masyarakat Jepang, mengucapkan terima kasih kepada Kaisar Naruhito.
"Warga Jepang mengucapkan selamat kepada kaisar baru. Sesuai konstitusi, kami memandang Anda sebagai simbol dan kesatuan negara," sebut PM Abe.
"Semoga Reiwa menjadi era damai, dan keluarga kekaisaran dapat menjalani hidup yang sejahtera," lanjutnya. Reiwa, atau harmoni yang indah, adalah nama era baru di Jepang di bawah kekuasaan Kaisar Naruhito.
Naruhito resmi menjadi kaisar baru Jepang usai menerima Harta Karun Kekaisaran atau Regalia. Naruhito menerima Regalia berupa sebilah pedang dan sebuah permata suci. Sebuah stempel kekaisaran juga diberikan dalam seremoni singkat di Matsu-no-Ma.
Regalia kekaisaran Jepang merupakan benda berharga yang berfungsi sebagai bukti legitimasi dari seorang kaisar di Negeri Sakura. Regalia disebut telah diturunkan dari para dewa melalui generasi kaisar yang dipandang sebagai keturunan langsung mereka.
Baca: Terima Regalia, Naruhito Resmi Jadi Kaisar Baru Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
