Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun (kanan) bersama Wakil Menlu A.M Fachir (Foto: Fajar Nugraha/Metrotvnews.com).
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun (kanan) bersama Wakil Menlu A.M Fachir (Foto: Fajar Nugraha/Metrotvnews.com).

Kepulauan Riau Promosikan Investasi kepada Dubes Negara Sahabat

Fajar Nugraha • 11 April 2017 14:07
medcom.id, Jakarta: Indonesia masih banyak potensi untuk dipromosikan. Kepulauan Riau menjadi salah satu provinsi yang memiliki peluang besar, terutama di pariwisata.
 
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menawarkan peluang investasi kepada duta besar negara sahabat di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa 11 April.
 
"Potensi Kepulauan Riau bisa ditampilkan, tetapi paket apa yang harus kita bisa yakinkan untuk dunia usaha. Dalam artian membuat mereka tidak berpikir sulit untuk melakukan investasi," ujar Gubernur Nurdin, di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa 11 April 2017.
 
Berbicara dalam seminar 'Exploring the Business Opportunities in Kepulauan Riau Provinsi,' di Kemenlu RI, Gubernur Nurdin mengakui bahwa Presiden juga pernah mengatakan, memang untuk mengurus investasi di Indonesia sangat repot.
 
"Kadang-kadang bawa koper dua (untuk dokumen perizinan), itu lama lagi. Melalui proses-proses yang harusnya tidak terjadi kalau kita sama-sama berpikir dan menyatukan hati kita," imbuh Gubernur Nurdin.
 
Selain itu Gubernur Nurdin menegaskan bahawa Kepulauan Riau bagian dari negara kesatuan RI (NKRI) yang berada di dekat perbatasan beberapa negara yang pertumbuhan ekonominya sangat maju, seperti Malaysia dan Singapura.
 
"Artinya potensi Kepulauan Riau kalau kita kelola dengan baik untuk mendorong segala investasi segala bidang, apalagi Kepulauan Riau ini berbatas dengan beberapa negara melalui Selat Malaka, selat yang tersibuk seluruh dunia. Terus hingga ke Laut Natuna," pungkasnya.
 
"Kita mempunyai 2.400 pulau, semua pulau indah. Pulaunya bening, karangnya bagus ikannya banyak. Jadi kalau kita dorong di bidang wisata, sekarang kita tahu devisa yang disumbangkan dari wisata juga banyak," imbuh Dubes Nurdin.
 
Pertambangan juga tidak terlepaskan dari Kepulauan Riau. Provinsi ini minyak dan gas yang terbesar di Indonesia. Untuk mengelolanya membutuhkan modal awal USD5 triliun nanti hasilnya dan dapat dinikmati oleh seluruh elemen masyarakat.
 
"Para duta besar, saya mengundang untuk datang ke Kepulauan Riau saya akan menjadi kapten untuk membawa kalian mengunjungi pulau-pulau di Kepulauan Riau. (Provinsi) saya memiliki 2.400 pulau," tegasnya.
 
Kepulauan Riau menurut Gubernur Nurdin seperti miniatur NKRI sebagai provinsi kepulauan. Selain itu seluruh etnis suku bangsa budaya ada di Provinsi Kepulauan Riau. Sektor budaya akan  ditampilkan sebagai objek wisata.
 
Banyak kesempatan bisa dilakukan untuk mendorong berinvestasi di bidang maritim. Ini tidak bisa dilepaskan dari visi Kepulauan Riau untuk menunjang Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kondisi ini bisa menunjang sektor perdagangan, industri pariwisata, pertahanan keamanan di perbatasan termasuk juga budaya. Jika mengelola Kepulauan Riau ini dengan baik akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
 
"Dubes-dubes bisa datang dan berwisata ke kepri disamping itu untuk investasi. Kami akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan. Kami jamin, berada di wilayah perbatasan Kepulauan Riau selalu berada dalam keadaan aman dan inklusif," tuturnya.
 
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Niniek Kun Naryati menyebutkan banyak kisah sukses dari para pengusaha di Kepulauan Riau dalam pertemuan ini. Partisipan pun berasal dari berbagai lingkup.
 
Selama pertemuan Pemda Kepulauan Riau juga akan mengetengahkan berbagai keunggulan, termasuk perusahaan dan produk kuliner. Berbagai kuliner kaya bisa menarik perhatian para dubes yang hadir.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan