Pernyataan ini dikeluarkan setelah Abe membicarakannya kepada para pemimpin eksekutif Partai Demokrat Liberal (LDP) pada sebuah pertemuan, pekan lalu.
Rencananya, pemilu akan digelar pada 22 Oktober mendatang. Langkah Abe ini disinyalir bertujuan untuk mempertahankan peringkat suara dan memanfaatkan kekacauan oposisi.
Dengan oposisi yang lemah saat ini, kesempatan LDP untuk memperbaharui diri, sehingga dapat mendominasi majelis rendah lebih baik lagi.
Dikutip dari Asian Correspondent, Senin 25 September 2017, peringkat suara untuk Abe meningkat menjadi sekitar 50 persen sejak Juli kemarin. Sebelumnya, suara untuk Abe hanya memperoleh 30 persen.
Abe, yang telah memegang kekuasaan selama lima tahun, diharapkan memerhatikan pendidikan dan perawatan anak, tetap keras terhadap Korea Utara dan merevisi konstitusi Jepang.
Survei akhir pekan ini yang dirilis oleh Nikkei menunjukkan 44 persen warga Jepang masih memilih Abe dan Partai Demokrat Liberal (LDP). Sementara, 8 persen warga Jepang menaruh suara untuk partai oposisi, Partai Demokrat Utama, dan 8 persen lainnya untuk sebuah partai baru yang diluncurkan oleh Gubernur Tokyo, Yuriko Koike.
"Pertaruhan besar Abe bisa menghasilkan kejutan yang tak diduga sebelumnya," kata analis politik asal Jepang, Minoru Morita.
Para pengamat lainnya mengatakan, citra Abe masih terlihat kuat dan Abe masih dicintai warga Jepang di tengah meningkatkan ketegangan dengan Korut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id