Rumah pra-fabrikasi ini adalah bagian dari perjanjian yang ditandatangani antar kedua negara pada Desember 2017. Selain India, ada pula Tiongkok dan Jepang yang membantu pembangunan rumah-rumah baru.
Di bawah proyek India, Myanmar telah membuka sekitar tiga bidang tanah untuk 250 baru ini dan mengklaim segera mengalokasikannya untuk komunitas Hindu dan Muslim serta penduduk asli Rakhine.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu 10 Juli 2019, pihak berwenang mengatakan bahwa rumah-rumah baru itu berjarak sekitar tiga kilometer dari rumah-rumah penduduk desa sebelumnya yang terkena dampak bentrokan Agustus 2017 silam.
Rumah-rumah ini berukuran sekitar 40 meter persegi yang akan dibangun di Desa Shwe Zar --tempat komunitas Hindu--, Desa Kyein Chaung Taung --tempat Muslim Rohingya-- dan Nant Thar Taung --tempat penduduk asli Rakhine--.
Permukiman ini nantinya akan dilengkapi dengan aliran listrik dan pipa air tanah yang direncanakan segera rampung sebelum akhir Juli, di mana warga bisa pindah kembali ke Rakhine.
Berdasarkan kesepakatan pada 2017 tersebut, India menjanjikan akan menyediakan 750 rumah tambahan untuk Myanmar. Namun, waktu pasti dari penambahan rumah tersebut belum selesai dirundingkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News