Kelompok separatis Abu Sayyaf (Foto: Inquirer)
Kelompok separatis Abu Sayyaf (Foto: Inquirer)

Abu Sayyaf: Ledakan di Davao Hanya Serangan Awal

Sonya Michaella • 05 September 2016 09:00
medcom.id, Manila: Presiden Filipina, Rodrigo Duterte bersumpah akan meniadakan keberadaan kelompok Abu Sayyaf yang telah meledakkan bom di Davao, Filipina Selatan.
 
Ledakan yang terjadi pada Jumat 3 September malam hari waktu setempat tersebut menyebabkan 14 orang tewas dan 71 lainnya luka-luka.
 
"Saya memerintahkan tentara militer dan polisi untuk bersama-sama membasmi kelompok separatis tersebut," ujar Duterte, seperti dikutip Inquirer, Senin (5/9/2016).

Ia juga mengatakan akan dibangun banyak pos-pos pemeriksaan untuk menghindari terjadinya hal ini lagi. 
 
"Apapun akan saya lakukan untuk melindungi negara ini dari terorisme dan narkoba," ucapnya.
 
Sementara itu, kelompok Abu Sayyaf telah mengklaim ledakan di pasar malam di Davao tersebut adalah ulahnya. Namun, salah satu militan Abu Sayyaf bernama Askali membantah hal tersebut.
 
Dalam sambungan telepon dengan Inquirer, Askali mengatakan ledakan tersebut bukan perbuatan kelompoknya, melainkan kelompok lain yang berafiliasi dengan Abu Sayyaf.
 
Abu Sayyaf: Ledakan di Davao Hanya Serangan Awal
Bom di Davao yang tewaskan 14 orang/AFP
 
"Daulat UI Islamiyah yang melakukan. Mereka melakukan untuk bersimpati dengan kelompok kami dan kami akan mengirim pesan kepada Rodrigo Duterte, bahwa semua Daulat tak takut kepadanya," kata Askali.
 
Askali adalah anak dari salah satu komandan Abu Sayyaf yang tewas saat bentrok dengan militer Filipina di Sulu.
 
Dia mengatakan ledakan pada malam hari di Davao itu hanya awal serangan yang akan terus berlanjut selama militer Filipina terus menekan Abu Sayyaf di Sulu.
 
"Kami akan berhenti jika Duterte masuk Islam," ucap Askali.
 
Namun, Duterte tak mengindahkan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan anggota kelompok separatis tersebut. Ia hanya mengimbau bagi rakyat Davao untuk bekerja sama dan waspada.
 
"Ini adalah keadaan yang luar biasa dan saya rasa, saya berwenang untuk mengizinkan pasukan keamanan untuk melakukan pencarian terhadap pelaku pengeboman," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan