Proses evakuasi penumpang AirAsia QZ8501 (Foto: AFP)
Proses evakuasi penumpang AirAsia QZ8501 (Foto: AFP)

Keluarga Korban MH370: Kami Tak Seberuntung Korban AirAsia

Fajar Nugraha • 02 Januari 2015 18:57
medcom.id, Beijing: Ketika mendengar kabar mengenai insiden pesawat AirAsia QZ8501, ada perasaan sama menghinggapi keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370. Duka kembali menyergap mereka melihat evakuasi yang berlangsung.
 
8 Maret 2014, menjadi hari yang gelap bagi keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370. Pesawat jatuh di Samudera Hindia dan dinyatakan hilang hingga saat ini.
 
"Selama ini kami dihinggapi rasa cemas, takut sekaligus benci. Hidup kami benar-benar berantakan, tetapi kami tidak bisa melakukan apapun karena kami manusia biasa," ujar Dai Shuqin, yang kehilangan keluarganya, seperti dikutip Associated Press, Jumat (2/1/2014).

Dai kehilangan adiknya yang terbang bersama suami, anak, menantu serta cucunya di penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Tiongkok tersebut.
 
Ketika mendengar kabar mengenai AirAsia, banyak dari keluarga penumpang MH370 memberikan simpatinya. "Saya bisa merasakan beku yang mereka rasakan saat ini," tutur Jiang Hui, yang ibunya berada di penerbangan MH370.
 
Di hari ketiga pencarian AirAsia QZ8501, puing pun ditemukan. Tidak lama kemudian jenazah dari pesawat berpenumpang 162 orang itu ditemukan. Keluarga penumpang MH370 menuturkan ada rasa iri melihat kenyataan yang terjadi.
 
"Keluarga dari penerbangan AirAsia jauh lebih beruntung dari kami. Mereka bisa mengetahui apa yang terjadi," ucap Song Chunjie.
 
"Mengetahui kabar buruk memang menyakitkan, tetapi lebih menyakitkan bagi kami karena harus hidup dalam ketidakpastian. Kami harus menunggu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," imbuhnya.
 
"Mereka bisa menemukan (Osama) bin Laden tetapi tidak bisa menemukan pesawat sebesar itu? Kami harus mendapat jawab demi mencegah tragedi seperti ini terjadi lagi di masa depan," tegasnya.
 
Sejak pesawat Boeing 777-200ER dari Malaysia Airlines MH370 hilang, keluarga dari penumpang saling membantu satu sama lain. Banyak dari mereka menetap di sebuah lokasi untuk mencari jawaban.
 
Namun pihak keluarga ini tidak mendapatkan perlakuan yang menyenangkan. Banyak dari mereka berada dalam pengawasan polisi. Bahkan 16 dari mereka sempat ditahan, dipukuli pada Juli 2014 lalu demi menuntut kejelasan dari tragedi ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan