Dalam kesempatan itu, Jokowi memaparkan seluk beluk Indonesia, termasuk masalah subsidi bahan bakar minyak.
"Anggaran negara kami di tahun 2015 adalah USD167 miliar, dan untuk subsidi BBM sebesar USD27 miliar. Jumlahnya besar. Kami ingin menyalurkan dana subsidi itu ke aktivitas yang lebih produktif," tutur Jokowi dalam rilis yang diterima metrotvnews.com.
Jokowi menyebut sebagian dana subsidi BBM akan dialihkan untuk bibit padi, pupuk dan juga irigasi. Dana itu juga dapat digunakan untuk membangun bendungan, yang jumlahnya diproyeksikan mencapai 25 dalam lima tahun ke depan.
Karena salah satu fokus pemerintahan Jokowi adalah bidang kemaritiman, dana subsidi juga akan disalurkan ke kaum nelayan.
"Dana subsidi bisa untuk membeli mesin kapal, kulkas untuk nelayan. Kami ingin meningkatkan penghasilan para nelayan," ujar mantan Wali Kota Surakarta.
"Subsidi juga akan disalurkan untuk program kesehatan dan pendidikan, dan tentu saja untuk infrastruktur," sambung dia.
Lewat pemaparan tersebut, Jokowi berharap para CEO mau menginvestasikan dananya untuk pembangunan di Indonesia.
Sehari sebelumnya, Jokowi telah bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping dan PM Li Keqiang. Fokus pembicaraan adalah hubungan bilateral kedua negara.
Turut dibahas pula kesepakatan forum dialog ekonomi yang reguler di tingkat Menko Perekonomian RI dan Wakil PM RRT, untuk mendorong kerja sama nyata yang saling menguntungkan di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pembangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News