Ini merupakan penemuan terbaru atas sejumlah senjata milik gerakan Baju Merah, sebuah grup politik yang loyal terhadap mantan PM Thaksin Shinawatra.
Dalam sebuah operasi pada Sabtu 18 Maret 2017, polisi menemukan puluhan senapan dan granat serta ribuan amunisi di sebuah rumah milik tokoh Baju Merah Wuthipong Kochathamakun, yang bersembunyi sejak kudeta militer terbaru.
Sembilan pria juga ditangkap dalam operasi itu, yang diduga merupakan bagian dari plot untuk membuat kekacauan di Thailand.
"Kami menemukan sebuah senapan dengan dilengkapi teropong pembidik. Kami yakin ini bukan untuk menembak burung, tapi untuk membunuh kepala negara ini," kata Kepala Kepolisian Nasional Thailand Jakhtip Chaijinda kepada awak media, seperti dikutip Reuters, Minggu 19 Maret 2017, merujuk pada PM Prayuth Chan-ocha.
Prayuth, yang ketika itu adalah kepala militer, menggulingkan pemerintahan Yingluck Shinawatra pada kudeta 2014. Bawahan Prayuth menemukan puluhan pasokan senjata api milik loyalis klan Shinawatra.
Junta Thailand mengatakan pasokan besar senjata api menunjukkan bahwa ada grup yang mencoba menciptakan instabilitas di Thailand.
Jakhtip tidak membeberkan bukti lainnya dari plot pembunuhan. Namun ia mengatakan Wuthipong dan jaringannya selalu menentang junta, dan pernah memprediksi kematian PM di media sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id