Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani. (Foto: AFP/Roslan Rahman)
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani. (Foto: AFP/Roslan Rahman)

Wawancara Eksklusif

Ashraf Ghani Jamin Keamanan Investor Indonesia di Afghanistan

07 April 2017 16:03
medcom.id, Jakarta: Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani menjamin keamanan para investor Indonesia yang akan berinvestasi di Afghanistan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pemerintah Afghanistan akan terlebih dulu mengajak para investor untuk duduk bersama membicarakan keamanan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
 
"Para investor akan kami ajak bicara berkenaan dengan bagaimana formula dan penanganannya," ujar Ashraf, dalam wawancara eksklusif bersama Metro News, Jumat 7 April 2017. 
 
Ashraf mengatakan ada sekitar 380 distrik di Afghanistan yang dikelompokkan menjadi distrik, kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Pembagian wilayah itu akan disesuaikan dengan strategi keamanan nasional untuk menjamin keamanan para investor.

Misalnya, kata dia, ada perusahaan yang ingin menanamkan modal 200 juta dolar di salah satu provinsi paling berbahaya di Afghanistan, antara pemerintah dan calon investor berdiskusi terlebih dulu terkait sistem investasi dan keamanannya. Ashraf meyakini cara seperti itu tidak akan menyurutkan niat investor untuk menanamkan modalnya di Afghanistan.
 
"Kami mengajak semua pihak mendiskusikan seperti apa bantuan keamanan yang diperlukan. Ketika sudah jelas maka kami juga mengerti bagaimana membantu mereka," kata Ashraf.
 
Sementara itu, di Indonesia sendiri pemerintah Afghanistan berencana menanamkan modalnya di beberapa sektor, seperti bidang tenaga listrik, pengairan, transportasi, konstruksi dan jasa. Salah satu yang paling menarik, kata Ashraf, adalah usaha di bidang industri perhiasan. 
 
"Afghanistan memiliki jenis batuan berharga yang bagus dan juga industri perhiasan bisa menjadi pasar yang menarik dunia perempuan," katanya.
 
Tak hanya bagi bagi kaum perempuan, Ashraf juga yakin kerja sama di bidang industri perhiasan dapat menyatukan dua negara. Hanya saja rencana itu tergantung kepada pengusaha. Sebab, pengusaha mampu mengidentifikasi pangsa pasar dan peluangnya.
 
Ashraf mengatakan selama ini pemerintah Afghanistan terus membangun kerja sama dengan sektor swasta, baik di dalam maupun luar negeri untuk melihat seperti apa sudut pandang mereka. Afghanistan mengajak semua calon investor untuk duduk bersama melihat bagaimana pendekatan dan risikonya sehingga menghasilkan kepuasan bagi semua pihak.
 
"Kunci utamanya jangan melihat Afghanistan sebagai ancaman, tetapi peluang," jelas Ashraf.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan