Sebuah ledakan dahsyat mengguncang pusat diplomatik Kabul saat orang-orang mulai bekerja, menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai setidaknya 350 lainnya, menurut laporan lokal. Mohammed Nazir, seorang sopir untuk BBC, termasuk di antara mereka yang terbunuh.
Aziz Navin, seorang karyawan penyiar independen TOLO TV, tewas terkena ledakan. Dua karyawan TOLO News juga cedera, lapor Ilias Alami, manajer operasi Afghanistan di Komite Keamanan Jurnalis kepada CPJ.
Kantor penyiar Afghanistan 1TV sebagian hancur dalam ledakan, yang juga melukai tiga karyawan.
"Kematian dua pekerja media adalah pengingat akan keberanian dari banyak orang yang bekerja di belakang layar untuk melaporkan berita," Wakil Direktur Eksekutif CPJ Robert Mahoney mengatakan.
"Tidak ada garis depan yang jelas bagi wartawan yang meliput peperangan. Bahkan perjalanan pulang kerja pagi bisa berakibat fatal," bubuhnya seperti dilansir siaran pers CPJ, Kamis 1 Juni 2017.
Pejabat keamanan Afghanistan meyakini bom berasal dari sebuah mobil tangki air. Hingga saat ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kelompok Islamic State (ISIS) di Afghanistan pada 17 Mei 2017 menyerang kantor televisi nasional, National Radio Television Afghanistan. Serangan menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 18 lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News