Bentrokan terkait aksi unjuk rasa menentang UU Kewarganegaraan berlangsung sejak Minggu kemarin, yang berlanjut hingga Senin dan Selasa. Bentrokan kini meluas menjadi perseteruan antara kelompok Hindu dan Muslim.
"Ada 13 orang yang meninggal Selasa kemarin. Empat korban tewas dibawa ke sini hari ini," kata seorang staf medis di Rumah Sakit Guru Teg Bahadur Hospital kepada kantor berita AFP.
Aksi kekerasan tetap berlangsung saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di India pada Senin kemarin. Usai menghadiri sejumlah acara bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, Trump bertolak pulang satu hari setelahnya.
Otoritas New Delhi mengaku tengah mempersiapkan diri akan adanya aksi kekerasan lanjutan. Tambahan personel polisi dan paramiliter telah dikerahkan ke beberapa titik di New Delhi, kota dengan total populasi 20 juta jiwa.
Demonstrasi meletus di seantero India sejak PM Modi memperkenalkan UU Kewarganegaraan. Sedikitnya 30 orang tewas dalam rangkaian bentrok tersebut, yang sebagian besar terjadi di negara bagian Uttar Pradesh.
UU Amandemen Kewarganegaraan India memudahkan jalan bagi non-Muslim di negara-negara tetangga untuk mendapat kewarganegaraan di India. Oleh pihak oposisi, UU tersebut dilihat mendiskriminasi Muslim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News