Menlu India Subrahmanyam Jaishankar. (Foto: AFP)
Menlu India Subrahmanyam Jaishankar. (Foto: AFP)

India akan Usir Pejabat Konsuler Pakistan atas Spionase

Willy Haryono • 27 Oktober 2016 14:59
medcom.id, New Delhi: India akan mengusir seorang staf konsuler Pakistan atas tuduhan "kegiatan spionase" di tengah meningkatnya ketegangan antar kedua negara bertetangga tersebut. 
 
Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar memanggil komisioner tinggi Pakistan dan memberitahukan keputusan India dalam mengusir seorang staf konsuler, yang sempat ditahan petugas pada Rabu 26 Oktober. 
 
"FS (Menlu) memanggil Komisioner Tinggi Pakistan untuk memberitahu bahwa staf Komisioner Tinggi Pakistan telah dideklarasikan berstatus persona non grata atas aktivitas spionase," ujar juru bicara Kemenlu India Vikas Swarup di Twitter, seperti disitat AFP, Kamis (27/10/2016). 

Ketegangan antara India dengan Pakistan telah meningkat sejak sebuah penyerbuan bulan lalu di pangkalan militer India dengan perbatasan Kashmir yang menewaskan 19 prajurit. Insiden tersebut merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
 
Kesalahan ditimpakan India kepada militan di Pakistan. Islamabad membantah keras dan menegaskan kejadian yang dituduhkan India pernah terjadi. 
 
Komisioner polisi India Ravindra Yadav mengonfirmasi adanya seorang staf konsuler yang ditahan pada Rabu. Saat ditahan, staf itu membawa sejumlah dokumen. Dari serangkaian dokumen, terdapat informasi pengiriman pasukan penjaga keamanan India ke daerah perbatasan. 
 
Seorang sumber diplomatik Pakistan mengatakan staf yang ditahan itu bernama Mehmood Akhtar. Staf itu diberi waktu hingga 48 jam untuk segera meninggalkan India. 
 
Komisioner Tinggi Pakistan Abdul Basit melayangkan "protes keras" ke Kemenlu India, dan menyebut penahanan salah satu stafnya telah melanggar perjanjian diplomatik kedua negara.
 
"Pakistan tidak pernah terlibat aktivitas yang tidak sesuai dengan status diplomatiknya," tegas Basit. 
 
Wilayah Kashmir terbagi dua antar India dan Pakistan sejak merdeka dari Inggris pada 1947. Kedua negara mengklaim keseluruhan Kashmir dan peperangan di wilayah pegunungan kerap terjadi sejak dua tahun terakhir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan