Perawat menggendong bayi di Beijing, Tiongkok, 13 Desember 2016. (Foto: AFP/GREG BAKER)
Perawat menggendong bayi di Beijing, Tiongkok, 13 Desember 2016. (Foto: AFP/GREG BAKER)

Aturan Dilonggarkan, Angka Kelahiran di Tiongkok Meroket

Arpan Rahman • 23 Januari 2017 18:58
medcom.id, Beijing: Tahun lalu Tiongkok mengalami lonjakan tertinggi angka kelahiran sejak satu abad terakhir. 
 
Lonjakan muncul setelah negara itu mengendurkan kebijakan keluarga berencana di tahun 2015, yang memungkinkan lebih banyak keluarga memiliki anak kedua.
 
Sepanjang 2016, 17,86 juta anak lahir di Tiongkok. Angka itu mengalami peningkatan tahunan sebesar 7,9 persen. 

"Hampir setengah dari kelahiran baru tersebut terjadi dalam keluarga yang sudah memiliki satu anak," kata Yang Wenzhuang, pejabat Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional (NHFPC), Minggu 22 Januari.
 
Angka itu juga naik 1,31 juta lebih tinggi dari 2015, menurut sebuah artikel di harian pemerintah China Daily, seperti dikutip AFP, Senin (23/1/2017).
 
Menurut Yang, proporsi bayi yang baru lahir dari pasangan orang tua yang sudah memiliki anak pertama melonjak dari sekitar 30 persen pada 2013 menjadi 45 persen pada 2016. Ia menghubungkan peningkatan itu dengan perubahan aturan.
 
Menurut statistik yang dirilis sebelumnya, kelahiran baru terkonsentrasi pada semester pertama tahun itu, sebelum kebijakan baru bisa menimbulkan efek. Selain itu, 2016 adalah tahun monyet api -- dianggap sebagai tanda zodiak sangat menguntungkan yang menaungi kelahiran.
 
Sejak akhir 1970-an, langkah-langkah ketat di negara yang paling padat penduduknya di dunia ini membatasi kebanyakan pasangan hanya boleh punya satu anak. Pelanggar aturan terancam denda, atau bahkan aborsi paksa.
 
Negara ini melonggarkan pembatasan atas represi "kebijakan satu anak" lebih dari setahun silam dalam menanggapi kekhawatiran tentang populasi yang menua dan menyusutnya tenaga kerja.
 
Sementara beberapa orang tua sudah lama dibiarkan memiliki lebih dari satu anak, perubahan memperbolehkan setiap keluarga memiliki anak kedua.
 
Namun demikian, biaya persalinan dari anak kedua telah menghentikan banyak orang tua dari mengejar opsi ini.
 
Sekitar 53 persen keluarga beranak satu tidak memiliki keinginan mendapatkan anak kedua, menurut survei oleh Federasi Mitra Perempuan Tiongkok (ACWF). Survei itu menarik sampel dari 10.000 keluarga yang punya anak di bawah 15 tahun. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan