"Kami menentang mafia datang ke Australia. Kekerasan ada di dalam darahnya," seru para warga, dikutip dari Guardian, Jumat 16 Maret 2018.
Mereka juga menyerukan agar Australia tak menerima kunjungan PM Hun Sen dan delegasinya untuk masuk ke Sydney.
"Mereka telah memerintah Kamboja dengan pelanggaran HAM dan telah banyak menganiaya warga Kamboja serta menyalahgunakan kekuasaan," ucap Ek Savathey, warga Kamboja yang ikut dalam unjuk rasa.
Pada Februari lalu, Hun Sen sempat mengancam akan memukul secara fisik warga Kamboja-Australia yang memprotes kunjungannya.
"Jika mereka membakar foto saya, atau mencoret patung saya, akan saya kejar pelakunya dan akan saya pukuli," ucap dia, kala itu.
Hun Sen menegaskan, kunjungannya ke Sydney merupakan kehormatan bagi pemerintahan Kamboja, sebagai salah satu negara anggota ASEAN.
Menjabat sebagai PM sejak 1985 menjadikan Hun Sen salah satu pemimpin terlama di dunia. Namun, kepemimpinannya menimbulkan ketidaksukaan rakyat.
Ia menutup media lokal independen, atau media yang menyerang pemerintah. Selain itu, pengadilan tertinggi Kamboja secara resmi telah membubarkan partai oposisi yang disebut dunia internasional sebagai kematian demokrasi di Kamboja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id