Menlu RI Retno Marsudi (Foto: MI/ATET DWI PRAMADIA )
Menlu RI Retno Marsudi (Foto: MI/ATET DWI PRAMADIA )

Menlu: Kami Hanya Memberikan Warning ke WNI di Prancis

Fajar Nugraha • 08 Januari 2015 14:00
medcom.id, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan komunikasi dengan perwakilan Indonesia di Paris, mengenai serangan di kantor media Charlie Hebdo. Kemlu memberikan hotline yang sewaktu-waktu dapat dihubungi warga negera Indonesia (WNI).
 
"Yang dilakukan kedutaan kita di Paris dan di (konjen) di Marseille hanya memberikan warning kepada warga negara Indonesia di Paris dan di Marseille. Selain memberikan hotline, seperti biasa, yang sewaktu-waktu bisa dihubungi," ujar Menlu Retno Marsudi usai Pidato Pers Tahunan di Gedung Nusantara, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
 
Sehubungan dengan hal tersebut pihak Kedutaan Besar Indonesia di Prancis meminta agar WNI yang berdomisili atau sedang berada di Paris dan sekitarnya kiranya agar meningkatkan kewaspadaan dan senantiasa berhati-hati saat berada di sekitar kantor media, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat wisata, transportasi umum, dan tempat keramaian lainnya. Orang tua agar senantiasa memonitor keberadaan anak-anaknya.

Ada beberapa telepon yang bisa dihubungi oleh WNI yang berada di Prancis. Menurut KBRI Paris, WNI dapat menghubungi pihaknya melalui telepon +33(0)145030760 dan +33(0)621122109 selama 24 jam.
 
Aksi penembakan yang dilakukan dua orang bersenjata ini diduga sebagai bentuk terorisme. Kepolisian Perancis tidak tinggal diam. Mereka menggelar operasi pencarian besar-besaran guna mengejar kedua pelaku yang terekam CCTV mengenakan pakaian serba hitam.
 
Belum diketahui apa motif penembakan ini. Namun, Majalah Charlie Hebdo kerap membuat heboh dan mendapat kecaman karena muatan satire terhadap kelompok agama tertentu.
 
Kantor majalah itu juga sempat dilempari bom molotov pada November 2011 sehari setelah membuat karikatur Nabi Muhammad.
 
Penyerangan brutal terhadap majalah Charlie Hebdo menewaskan 12 orang, termasuk beberapa editor dan pelukis kartun ternama di Paris.
 
Polisi datang lima menit setelah penyerangan terjadi. Satu pelaku yang masih berusia 18, Hamyd Mourad, menyerahkan diri ke petugas.
 
Sementara dua pelaku lainnya melarikan diri ke jalanan kota Paris. Mereka diketahui sebagai Cherif Kouachi dan Said Kouachi, kakak beradik yang sempat terjerat kasus terorisme.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan