medcom.id, Jakarta: Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menekankan bahwa seluruh negara-negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi World Islamic Economic Forum (KTT WIEF) harus bekerja sama dalam mengatasi permasalahan ekonomi dunia Islam.
"Saya mendukung penuh keterbukaan dunia dalam kolaborasi internasional. Negara-negara yang hadir di sini harus bekerja sama dalam mengatasi masalah yang ada di kawasan maupun global dan di dunia Islam," ujar PM Najib dalam pidatonya pada pembukaan KTT WIEF, di Jakarta Convention Center, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2016).
Akibat intervensi yang buruk di investasi asing, kata dia, negara-negara Islam harus mengambil tanggung jawab sendiri untuk memajukan ekonomi.
"Saya sangat setuju dengan tema KTT WIEF kali ini. Ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat tepat dalam pembangunan-pembangunan baru," lanjutnya.
Tema dari KTT WIEF 2016 kali ini adalah Decentralising Growth, Empowering Future Business. Dalam pidatonya pun, PM Najib menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Islam sangat tumbuh pesat dari jangka tahun 2014 hingga 2015.
"Pertumbuhan ini sangat cepat dan kokoh, dan saya harap akan ada pertumbuhan-pertumbuhan yang lebih tinggi lagi," imbuhnya.

PM Malaysia Najib Razak di Istana Negara (Foto: AFP)
Di samping itu, ia juga mengungkapkan bahwa konsumen Islam pun meningkat dengan cepat. "Ekonomi Islam meningkat dan tak hanya mendapat tempat di negara Islam tapi juga di pusat ekonomi internasional," ungkap PM Najib.
Ia menekankan sekali lagi bahwa semua negara harus terlibat dalam semua bidang, termasuk infrastruktur, industri halal, dan juga pemberdayaan perempuan.
"Saya berharap forum ini berhasil dan saya sangat mengapresiasi keragaman kita. Hal tersebut adalah kebahagiaan dan kekuatan kita," pungkasnya.
Pembukaan KTT WIEF 2016 ini telah dibuka sebelumnya oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Akan hadir pula nanti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan negara-negara terkait. Konferensi ini juga turut mengundang 57 kepala negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id