Ilustrasi. Medcom.id.
Ilustrasi. Medcom.id.

Kemenlu Minta Malaysia Tingkatkan Pengamanan Laut

Intan Yunelia • 21 Januari 2020 00:05
Jakarta: Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengakui pengamanan laut di Malaysia tidak efektif. Hal ini menyebabkan penculikan warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf terulang kembali di perairan Malaysia. 
 
"Betul-betul kami menyesalkan hal ini terjadi berulang dan kelihatannya kondisi itu antara lain karena koordinasi dan keterlibatan para pihak yang berwenang di Malaysia yang kurang efektif selama ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.
 
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu menyesalkan lemahnya pengawasan laut oleh pihak berwenang Malaysia. Ke depan, ia meminta pengamanan laut lebih ditingkatkan.

"Ini sesuatu yang kami sesalkan tapi di lain pihak juga menunjukkan komitmen yang lebih baik dari Malaysia dalam menjaga dan melindungi semua kepentingan di sana yang dalam hal ini terkait awak kapal Indonesia harus lebih baik lagi dilakukan," ujar Mahendra.
 
Pihak Kemenlu sudah berkoordinasi dengan pemerintah Filipina terkait penculikan itu. Peristiwa penculikan tersebut merupakan masalah keamanan di wilayah laut antara Malaysia dan Filipina.
 
"Ini memang sudah bicara koordinasi dengan pihak Filipina karena sudah berada di kawasan mereka," tuturnya.
 
Penculikan warga negara Indonesia di perairan Malaysia kembali terjadi. Kali ini, penculikan terjadi di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, Sabah, Malaysia.
 
Penculikan terjadi pada delapan kru kapal yang semuanya WNI. Lima orang diculik, namun tiga lainnya dibebaskan bersama kapalnya.
 
Kali ini, penculikan terjadi pada Kamis kemarin, sekira pukul 20.00 waktu setempat saat kedelapan WNI ini menangkap ikan menggunakan kapal kayu dengan izin terdaftar Nomor SSK 00543/F.
 
Keberadaan kapal yang digunakan WNI tersebut terpantau radar Pos ATM Tambisan pada Jumat sekitar pukul 21.10 waktu setempat. Aparat kepolisian maritim Lahad Datu menahan kapal tersebut sambil melakukan penggeledahan dan ditemukan tiga kru semuanya WNI.
 
Ketiga WNI yang ditemukan bersama kapalnya adalah Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20) dan Pian bin Janiru (36). Sedangkan lima rekannya yakni Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27) dan Edi bin Lawalopo (53) disandera.
 
Berdasarkan hasil interogasi terhadap ketiga WNI, disebutkan bahwa pada saat sedang menangkap ikan, mereka didatangi enam orang bertopeng yang menggunakan kapal cepat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan