Selain itu, kata dia, Tiongkok sudah mulai terbuka mengenai isu Xinjiang. Dia menambahkan, kebebasan beragama sudah ada sejak lama di Tiongkok.
"Kami memastikan bahwa kebijakan hukum di Tiongkok adalah kebijakan untuk menjaga kebebasan, termasuk dalam agama," tutur Li Lin, Senin, 24 Juni 2019.
Dia menambahkan, pemerintah Tiongkok sudah mengadakan program pertukaran mahasiswa untuk mempelajari mengenai kebebasan agama, termasuk Islam. Menurut Li, Beijing tak pernah mempermasalahkan pilihan agama seseorang.
Cheng Ho, kata Li, merupakan simbol Islam di Tiongkok. Bahkan, pelaut dan penjelajah itu terkenal di Indonesia, dan namanya dijadikan nama masjid di Semarang.
Masyarakat dunia marah atas berita dari media asing yang menyebutkan bahwa Muslim Uighur di Xinjiang mendapat kekerasan di 'kamp re-edukasi'. Namun, Tiongkok membantah berita tersebut dan mengatakan tak pernah melakukan kekerasan di kamp tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News