Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, KBRI Damaskus mengaku telah menerima informasi dari Fan Page Angkatan Bersenjata Suriah (SAA) di media sosial.
“Namun KBRI Damaskus belum menerima keterangan resmi maupun keterangan lebih lengkap dari SAA. Jadi, pemerintah tidak bisa mengonfirmasi berita tersebut,” kata Iqbal kepada awak media di Banda Aceh, Kamis 31 Januari 2019.
Dari penelusuran, AM adalah jihadis yang tergabung dalam kelompok Haiat Tahrir Syam (HTS) yang sebelumnya dikenal dengan nama Jabhat Al Nusra. Kelompok ini disebut bertanggungjawab atas sejumlah serangan di zona demiliterisasi di Idlib dan sekitarnya.
Disebutkan, penembakan itu terjadi ketika HTS sedang baku tembak dengan Brigade 37 SAA. Namun, lokasi baku tembak tersebut tidak disebutkan.
WNI ini disebut-sebut berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Sebelum pergi ke Suriah, tiga tahun lalu, ia sempat ditahan di Filipina selama 10 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News