Ratu Margrethe II datang ke Indonesa atas kunjungan Presiden Joko Widodo. Bersama Prince Consort Henry, rombongan 69 delegasi, 23 di antaranya adalah pengusaha yang ikut serta.
Pada Kamis (22/10/2015), Ratu Margrethe II akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo.
"Isu yang menjadi perhatian Indonesia, adalah interfaith dialog (dialog antar umat agama). Denmark juga bekerja sama dalam isu demokrasi, dengan berpartisipasi dalam Bali Democracy Forum," ujar Menlu Retno, di Ruang Nusantara, Kemenlu, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
"Denmark juga menunjukkan dukungannya dalam konteks pemberantasan teroris. Selain itu juga ada kerja sama dalam konteks energi terbarukan, termasuk juga investasi Denmark yang sangat penting," tegas Menlu.
Beberapa nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandangani antara Ratu Margrethe II dengan Presiden Jokowi. Nota kesepahaman ini dianggap sangat berguna bagi kedua negara.
MoU yang akan ditandangani antara lain, MoU mengenai kerja sama kedua negara, kedua mengenai transportasi, ketiga mengenai energi, keempat MoU kebudayaan dan terakhir MoU dalam bidang maritim.
Selain kunjungan ke Jakarta, Ratu Margrethe II juga akan mengunjungi Yogyakarta. "Beliau memiliki ketertarikan sangat tinggi di bidang budaya," ucap mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu.
Isu perdagangan dan investasi menjadi sangat penting sekali untuk diperhatikan. Satu yang dicermati dari Denmark adalah negara ini sangat aktif dalam pasar berkembang. Indonesia pun menjadi salah satu incaran.
Namun patut disesalkan bahwa perdagangan Indonesia dan Denmark mengalami penurunan. "Oleh karena itu kita harus bekerja keras bisa ditingkatkan. Pada 2013 perdagangan RI-Denmark mencapai USD423,8 juta pada 2014 USD394,6 juta, turun tujuh persen," sebut Menlu.
Beberapa produk yang bisa ditingkatkan antara lain, didominasi produk, sepatu, baja kemudian sarung. Investasi juga sangat penting, adapun investasi Denmark yang sangat kuat adalah di bidang energi terbarukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News