Sudirman (tengah), salah satu ABK WNI yang pernah disandera perompak di Somalia, berbicara kepada awak media di Kemenlu, Jakarta, 31 Oktober 2016. (Foto: MTVN/Sonya Michaella)
Sudirman (tengah), salah satu ABK WNI yang pernah disandera perompak di Somalia, berbicara kepada awak media di Kemenlu, Jakarta, 31 Oktober 2016. (Foto: MTVN/Sonya Michaella)

Air Kotor dan Roti Basi Jadi Konsumsi WNI Eks Sandera Somalia

Sonya Michaella • 31 Oktober 2016 16:55
medcom.id, Jakarta: Suara tembakan membabi buta adalah awal dari penyanderaan naas yang menimpa empat ABK WNI di perairan Seychelles pada Maret 2012.
 
Sudirman, salah satu ABK WNI Kapal Naham 3 yang selama empat setengah tahun disandera di Somalia mengaku pasrah saat mendengar tembakan yang mengerikan itu.
 
"Kami bersembunyi di mana pun di atas kapal yang pokoknya tidak terlihat penyandera. Di situ saya pasrah. Tembakan itu yang buat kapten kapal kami tewas saat itu juga," ungkap Sudirman saat menceritakan awal penyanderaan di Kementerian Luar Negeri, Senin (31/10/2016).

Ia menambahkan bahwa kegiatan mereka selama disandera hanya mencari kayu bakar dan menggali tanah sampai berbentuk seperti kolam.
 
"Somalia kan jarang hujan. Begitu hujan itu bersyukur sekali, dua kali hujan dalam sebulan saja sudah bagus. Kami disuruh gali tanah sampai berbentuk kolam untuk tampung air hujan," tuturnya.
 
Air hujan yang ditampung itu digunakan untuk air minum. Dari cerita Sudirman, sungguh perlakuan penyandera sangat tak berperikemanusiaan.
 
"Air minum yang diberikan itu nggak layak. Kotor. Mau nggak mau kamu minum, kan haus. Yang dikasih juga nggak sampai satu gelas," ungkap Sudirman.
 
Air Kotor dan Roti Basi Jadi Konsumsi WNI Eks Sandera Somalia
ABK WNI bertemu keluarga di Jakarta. (Foto: MTVN)
 
Makanan yang diberikan juga sangat tak layak makan. Menurut penuturan Sudirman, para penyandera memberi mereka roti yang sudah basi.
 
"Makanya kami rata-rata kena diare. Siang nggak makan. Kadang diberi nasi sama kacang merah. Kalau nggak ada ya teh sama gula aja. Air yang dikasih juga ada kotoran unta sama kambingnya," cerita Sudirman.
 
Ia juga mengaku bahwa sempat dirinya bersama sandera lainnya melakukan aksi mogok makan. Pasalnya, ada satu sandera asal Kamboja yang ditembak kakinya karena ingin meminta izin untuk buang air.
 
"Kami menunjukkan solidaritas kami sesama korban sandera. Memang teman kami asal Kamboja ini sempat berbicara kotor dalam bahasa Somalia, setelah itu langsung ditembak di bagian kaki tiga kali," tuturnya.
 
"Sekalian saja tembak sampai mati. Kalau ditembak kakinya kan sama saja menyiksa pelan-pelan. Dia sampai tak bisa jalan. Kalau gitu tembak saja kami semua, jadi kami tak pulang, mereka juga tak dapat tebusan," kata Sudirman kembali.
 
Dari kejadian yang mereka alami, Sudirman sendiri mengaku trauma. Ia pun sempat tak percaya ketika ia sudah menginjakkan kaki ke Indonesia.
 
"Saya sempat tak percaya saya ada di sini. Apa ini mimpi? Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan dan pihak pemerintah telah membebaskan kami dari penyandera," pungkasnya.
 

Air Kotor dan Roti Basi Jadi Konsumsi WNI Eks Sandera Somalia
Penyerahan empat ABK WNI ke keluarga di Kemenlu. (Foto: MTVN)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan