Serangan gabungan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis itu merupakan respons atas dugaan penggunaan senjata kimia di Douma pada 7 April.
"Kim Jong-un, Kepala Komisi Urusan Negara Republik Demokratik Rakyat Korea, mengirimkan salam hangat kepada Bashar al-Assad, Presiden Republik Arab Suriah pada Selasa (17 April 2018)," lapor KCNA, seperti dikutip Express.
"Dalam pesannya, Kim Jong-un mengucapkan selamat kepada presiden Suriah di tengah peringatan ulang tahun kemerdekaan ke-72," lanjutnya.
Baca: AS Simpulkan Suriah Gunakan Klorin untuk Serang Douma
Selain itu, Kim juga dilaporkan mengharapkan yang terbaik dari jajaran pemerintahan Assad serta seluruh masyarakat Suriah. Ia menegaskan Korut mendukung penuh Suriah di bawah Assad.
"Saya senang karena pemerintahan Suriah beserta masyarakatnya yang bersahabat telah mendapat pencapain besar dalam melindungi kedaulatan dan keamanan negara di bawah kepemimpinan presiden yang tepat," kata Kim dalam artikel KCNA.
Setelah serangan koalisi Barat ke Suriah, sejumlah pakar memprediksi Korut mungkin merasa "khawatir," sehingga dapat mendorong Kim Jong-un mengembangkan langkah antisipasi keamanan agar negaranya tidak diserang Barat di kemudian hari.
Profesor Kim Hyun-wook dari Akademi Diplomatik Nasional Korea mengatakan, "Korut akan merasa takut dan khawatir mengenai serangan terbaru di Suriah."
"Sudah jelas, bahwa fokus dari Kim Jong-un saat ini adalah bagaimana agar rezimnya tetap aman dari serangan," tambahnya.
Gempuran koalisi Barat ke Suriah juga diyakini sedikit banyak akan memengaruhi wacana pertemuan Kim Jong-un dengan Presiden AS Donald Trump pada akhir Mei atau awal Juni mendatang.
Baca: Kim Jong-un Siap Diskusikan Denuklirisasi dengan AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News