Selama sepekan terakhir, hujan melanda 30 dari 77 distrik di Nepal, termasuk ibu kota Kathmandu. Ribuan pasukan keamanan dikerahkan ke daerah-daerah terkena dampak banjir dan tanah longsor.
Melansir Aljazeera, Minggu, 14 Juli 2019, Pusat Operasi Darurat Nasional Nepal mengatakan sekitar 30 orang hilang. "Kemungkinan mereka hanyut oleh air sungai yang meluap atau terkubur tanah longsor," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Sebanyak 28 orang lainnya telah dirawat karena luka-luka dan lebih dari 1.100 orang dievakuasi. "Kami memperkirakan 10 ribu orang telah mengungsi dari daerah-daerah terkena banjir," imbuh Pusat Operasi Darurat Nasional Nepal.
Selain itu, sembilan jalan raya utama terhalang banjir dan tanah longsor. Hingga kini mereka masih melakukan upaya untuk membukanya dan menguraikan lalu lintas.
Cuaca buruk yang terus terjadi di wilayah ini membuat tentara melakukan penerbangan penyelamatan dengan helikopter. Sementara itu, menara komunikasi yang ambruk juga tengah diperbaiki untuk memulihkan saluran telepon.
Departemen Hidrologi dan Meteorologi Nepal memperingatkan akan ada lebih banyak masalah ke depannya. Mereka juga menyampaikan peringatan banjir di wilayah-wilayah selatan yang dekat dengan sungai.
"Kami harap masyarakat waspada dengan kenaikan permukaan air, serta mengimbau agar pindah ke tempat yang lebih tinggi," seru mereka. Menurut pihak berwenang, batas permukaan sungai terbesar Nepal, Koshi, telah berada di tingkat berbahaya.
Banjir bandang tak hanya terjadi di Nepal, wilayah India Timur juga terkena dampaknya. Pejabat melaporkan setidaknya lusinan orang tewas dan lebih dari satu juta orang terkan dampaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News