Juru Bicara Pemerintah Afghanistan Nasrat Rahimi mengatakan, bom itu meledak di sebuah lingkungan yang dekat dengan kementerian dalam negeri dan utara bandara Kabul.
“Seluruh korban tewas adalah warga sipil. Ini adalah informasi awal, lebih detail nanti," ujar Rahimi, seperti dikutip AFP, Rabu, 13 November 2019.
Sebuah sumber di kementerian dalam negeri mengatakan, ledakan itu diledakkan oleh seorang pembom bunuh diri di dalam mobil. Diduga ledakan itu menargetkan konvoi kendaraan pemerintah di jalan utama.
Ledakan terjadi satu hari setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan bahwa Kabul akan membebaskan tiga tahanan Taliban tingkat tinggi dalam pertukaran tahanan dengan sandera Barat yang diculik oleh kelompok militan itu pada 2016.
Tiga tahanan Taliban termasuk Anas Haqqani, yang ditangkap pada 2014 dan yang kakak lelakinya adalah wakil pemimpin Taliban dan kepala jaringan Haqqani, afiliasi Taliban yang terkenal.
Ghani tidak merinci nasib para sandera Barat yang diketahui sebagai warga negara, Australia dan Amerika Serikat. Keduanya adalah profesor di Universitas Amerika di Kabul - dan tidak jelas kapan atau di mana mereka akan dibebaskan.
“Saya berharap keputusan itu akan membantu ‘membuka jalan’ bagi dimulainya pembicaraan langsung tidak resmi dengan Taliban,” pungkas Presiden Ghani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News