Dilansir Reuters, aksi pengunjuk rasa semakin intensif di malam hari. Polisi mengatakan bahwa seorang petugas penghubung media dirawat di rumah sakit setelah terkena panah di kaki dan pelindung petugas lainnya.
“Para perusuh terus meluncurkan benda-benda keras dan bom bensin dengan ketapel besar pada petugas polisi. Polisi memperingatkan bahwa kegiatan kekerasan di Universitas Politeknik Hong Kong telah meningkat menjadi kerusuhan,” kata seorang polisi dalam keterangannya.
Tentara Cina di sebuah pangkalan dekat dengan universitas terlihat mengawasi situasi dengan teropong. Beberapa petugas di antaranya mengenakan pakaian anti huru hara dengan tabung di dada mereka.
Malam sebelumnya, kebakaran besar menyulut langit di Universitas Politeknik Hong Kong pada Sabtu malam hingga Minggu pagi setelah pengunjuk rasa melemparkan bom molotov. Di halaman universitas, Joris, 23, mengatakan para siswa menembakkan panah untuk melindungi diri mereka sendiri.
“Para pemrotes bereaksi terhadap polisi. Kami belum melawan sebanyak yang kami bisa. Saya akan siap untuk dipenjara. Kami berjuang untuk Hong Kong,” kata insinyur sipil itu kepada Reuters.
Kampus ini lokasi terakhir dari lima universitas yang ditempati para aktivis. Universitas ini digunakan sebagai kawasan pangkalan untuk memblokir terowongan Cross Harbour, yang menghubungkan Kowloon ke Pulau Hong Kong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News