Hal ini diungkapkan oleh Murad Ebrahim dari Front Pembebasan Islam Moro atau biasa disebut MILF, yang telah membuat perjanjian perdamaian dengan pemerintah.
Ia mengatakan bahwa MILF kini memerangi ISIS dan kelompok pro ISIS, terlebih setelah kelompok teroris tersebut berusaha masuk ke madrasah (sekolah agama Islam) setempat.
"Kondisi di lapangan saat ini memungkinkan ISIS menguasai kota lain selain Marawi," kata Murad, dikutip dari AFP, Selasa 20 Februari 2018.
"Kelompok ISIS ini terus masuk ke Asia Tenggara karena mereka sudah tak memiliki lahan di Timur Tengah," ucap dia lagi.
Pengepungan selama hampir setengah tahun dari ISIS, berhasil meratakan Marawi yang terletak di selatan Mindanao. Tak hanya itu, mereka mengklaim bahwa 1.100 jiwa tewas.
Murad pun mendesak Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk mempercepat jalannya Undang-Undang untuk menyempurnakan kesepakatan damai, yang bisa digunakan untuk mengancam kelompok teroris tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News