Menurut dia, pola dialog dan perdamaian yang dilakukan Indonesia sangat realistik dan independen. Salah satu contohnya adalah saat Indonesia bekerja membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan di Rohingya, Myanmar dan masalah Palestina.
"Saya mengapresiasi seluruh langkah dan pendekatan dialog perdamaian yang sudah dilakukan Indonesia tersebut," ujar Farazandeh kepada enam wartawan Indonesia yang berkunjung ke kantornya, termasuk Metro TV, Senin 22 Januari 2018 waktu setempat.
Mantan Duta Besar Iran untuk Indonesia tersebut menuturkan yang dilakukan Indonesia merupakan penerapan dari prinsip negara demokrasi dan agama Islam. Menurut dia, tidak ada yang perlu dipertentangkan antara demokrasi dan Islam.
Farazandeh yang mengerti betul kondisi rakyat di Indonesia menyebutkan Indonesia adalah wajah negara dengan penduduk Muslim paling besar di dunia. "Wajah yang damai, toleran dan demokratis," tegasnya.
Wartawan Metro TV Yunanto Hariandja melaporkan, Farazandeh mengatakan hubungan bilateral antara Iran dan Indonesia sudah terjalin dalam kurun waktu panjang. Hubungan ekonomi, politik dan sosial harus terus ditingkatkan kedua negara.
Di bidang pertambangan saat ini PT Pertamina (Persero) menjajaki peluang mengolah minyak asal Iran dengan skema Crude Processing Deal (CPD).
"Pembahasan terkait hal ini masih dalam pembicaran yang sangat intens antar kedua negara," ungkapnya.
Dia juga berharap hubungan antarmasyarakat juga harus ditingkatkan, salah satunya di bidang pariwisata. Farazandeh mengatakan, salah satu caranya dengan membuka penerbangan langsung dari Jakarta ke Iran dan sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id