Sebelumnya, Banagladesh menyelamatkan lebih dari 63 orang dari Teluk Benggala usai Mora menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.
"Masih ada 81 nelayan yang hilang dari 144 nelayan. AL Bangladesh telah menyelamatkan 33 dan AL India menyelamatkan 30 orang," kata Mostaque Ahmed, kepala Asosiasi Pemilik Kapal Mesin Cox's Bazar, seperti disitir Reuters.
Siklon Mora, dengan kecepatan angin mencapai 135 kilometer per jam dan membawa hujan deras, melanda tenggara Bangladesh di sekitar Cox's Bazar dan perbatasan Myanmar pada Selasa 30 Mei 2017. Mora menyebabkan ribuan pengungsi Muslim Rohingya telantar di kamp-kamp yang hancur.
Ribuan Rohingya telah melarikan diri dari desa mereka demi menghindari kekerasan komunal dan operasi tentara Myanmar.
Pemerintah Bangladesh memperkirakan bahwa secara keseluruhan, sekitar 350.000 orang Rohingya telah melintasi batas negara pada Oktober lalu.
"Meskipun para nelayan diselamatkan, sebagian besar kapal, instrumen utama untuk kelangsungan hidup kita benar-benar rusak dan tidak mungkin segera diganti karena kami tidak sanggup membayar utang," kata Ahmed kepada Reuters melalui telepon dari Cox's Bazar.
"Kami masih bersyukur kepada pemerintah karena sekarang angkatan udara dengan helikopter mencari sisa korban nelayan yang hilang," cetusnya.
Mora yang terbentuk setelah hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di Sri Lanka dan telah menewaskan 202 orang dalam beberapa hari terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id