Tim pencari gabungan di Pakistan memulai pencarian Alberto Zerain Berasatei dan Mariano Galacan, Rabu 28 Juni 2017. Namun helikopter tidak dapat ikut dalam pencarian karena udara buruk.
Kedua pendaki, bagian dari 13 anggota tim ekspedisi penakluk Nanga Parbat, yang merupakan gunung tertinggi kesembilan di dunia dalam rangkaian pegunungan Himalaya, terakhir kali terdengar pada Sabtu pekan kemarin.
Seluruh anggota tim selain Alberto dan Mariano sudah kembali ke kamp pendakian.
"Dalam cuaca seperti ini dan tanpa pasokan makanan yang cukup, kemungkinan bertahan hidup sangat tipis. Tapi ada sebuah kasus langka dari pendaki Tomaz Humar beberapa tahun lalu," ucap Karrar Haidri, juru bicara Alpine Club Pakistan, seperti dilansir Reuters.
Pendaki asal Slovenia, Tomaz Humar, terperangkap di Nanga Parbat selama enam hari pada 2015. Helikopter Pakistan menemukan dirinya terjebak dalam keadaan hidup di ketinggian hampir 6.000 meter.
Pakistan menyaingi Nepal dalam jumlah puncak gunung tertinggi dunia. Pakistan adalah rumah dari K2, gunung tertinggi kedua di dunia setelah Everest.
Pada 2013, militan yang mengenakan pakaian polisi menembak 10 pendaki asing dan seorang pemandu lokal di sebuah kamp di Nanga Parbat.
Penembakan, yang diklaim kelompok militan Taliban, memicu penurunan jumlah ekspedisi pendakian di Pakistan dan menghancurkan sektor pariwisata yang merupakan sumber pendapatan masyarakat sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News