Kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI mulai berlayar pada Jumat 23 Maret hingga 14 hari ke depan. Direncanakan, Baruna Jaya akan memulai ekspedisi dengan menyusuri 29 titik dari selatan Selat Sunda hingga selatan Cilacap.
Peresmian berlayarnya Baruna Jaya dilakukan di LIPI dengan disaksikan oleh Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi RI Muhammad Nasir, Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar serta Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI Denny Abdi.
"Kami mengapresiasi kerja sama ini sebagai salah satu bentuk kerja sama bilateral dalam kerangka RISING yaitu perayaan 50 tahun hubungan bilateral RI-Singapura," kata Dubes Ngurah dalam keterangan tertulisnya kepada Medcom.id.
Kerja sama ini juga untuk pertama kalinya dilaksanakan hanya melibatkan peneliti dua negara ASEAN, tanpa melibatkan peneliti yang lazimnya selalu didominasi peneliti dari negara Barat.
Kegiatan yang melibatkan peneliti muda di Selatan Jawa ini juga bagian dari Samudra Hindia merupakan wujud konkret dari kegiatan Indonesia dalam kerangka kerja sama IORA dan untuk merealisasikan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
"Secara garis besar, kegiatan ekspedisi akan dilakukan dalam dua tahap yaitu kegiatan di atas kapal untuk pengambilan sampel dan kompilasi data dilanjutkan dengan studi atas sampel yand di dapat tersebut," lanjut dia.
Keseluruhan waktu penelitian ini akan memakan waktu dua tahun dengan target hasil penelitian dibagikan dan diskusikan dalam bentuk lokakarya pada tahun 2020.
Penelitian akan menghasilkan penemuan berbagai spesies laut yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya. Hasil penemuan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan ilmu pengetahuan serta dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan ekonomi.
Kegiatan tersebut termasuk kegiatan pencarian ikan di laut dalam, penambangan serta kegiatan lainnya yang dapat menunjang upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News