Melansir Kantor berita Yonhap, petugas pemadam kebakaran menemukan Byun Hee-soo di rumahnya di Cheongju, selatan Seoul. Penemuan ini berawal dari laporan seorang konselor kesehatan mental yang melaporkan korban tidak terdengar kabarnya sejak 28 Februari.
"Polisi sedang menyelidiki kematiannya," katanya.
Berikut lima fakta tewasnya tentara transgender Byun Hee-soo:
1. Mendaftar secara sukarela
Byun, mendaftar secara sukarela pada 2017. Ia menjabat sersan staf dan pengemudi tank. Byun dipecat pada Januari 2020.2. Operasi kelamin pada 2019
Byun melakukan operasi penggantian kelamin di Thailand pada November 2019 setelah menderita depresi atas identitas seksualnya untuk waktu yang lama.Hanya dua bulan setelah operasi, dia diberhentikan dari militer, Angkatan Darat mengklaim dia memiliki cacat mental dan fisik yang membuatnya tidak layak untuk memenuhi tugasnya.
3. Sempat mengungkap sosoknya ke publik
Byun melepaskan anonimitas sebelumnya untuk tampil pada konferensi pers. Ia memohon agar diizinkan untuk melayani, mengenakan seragamnya kembali."Saya seorang tentara Republik Korea. Melayani di militer selalu menjadi impian masa kecil. Mengesampingkan identitas seksual saya, saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa saya bisa menjadi salah satu prajurit hebat yang membela negara ini," ucapnya.
"Tolong beri saya kesempatan itu."
4. Beberapa kali melakukan aksi bunuh diri
Dikutip dari Koreaboo, seorang tetangga menyatakan bahwa Byun berusaha melakukan percobaan bunuh diri sejak tiga bulan lalu."Polisi dikirim ke rumahnya tiga bulan lalu ketika ia ingin melakukan percobaan bunuh diri saat itu. Bau busuk telah datang dari rumahnya selama beberapa waktu sekarang juga," kata tetangga Byun dikutip Koreaboo, Kamis, 4 Maret 2020.
5. Ditemukan tewas dalam keadaan membusuk
Dinas pemadam kebakaran dan polisi menyatakan bahwa sudah lama Byun Hui Su meninggal karena tubuhnya sudah dalam kondisi membusuk. Petugas penyelamat, Shin Jeong-hwan, mengatakan penyebab kematiannya belum diketahui. “Pembusukan tubuh menunjukkan dia telah mati selama berhari-hari,” ujar Shin, seperti dikutip AFP, Kamis 4 Maret 2021.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
