Namun, hari itu menjadi aksi terakhir gadis yang juga dikenal dengan nama Angel ini. Ia terbunuh akibat tembakan di kepala setelah melakukan aksi heroik menendang pipa air hingga terbuka sehingga pengunjuk rasa dapat mencuci gas air mata dari mata mereka.
Mengetahui kondisi bisa tiba-tiba tidak terkendali, Kyal sudah melakukan persiapan terlebih dahulu. Dikutip dari Reuters Kyal membawa rincian identitas mulai dari golongan darahnya, nomor kontak.
Selain itu, dalam identitas itu ia juga menuliskan sebuah pesan. Pesan tersebut berisi permintaan untuk menyumbangkan tubuhnya jika meninggal dalam aksi menentang kekuasaan militer.
Seorang teman, Kyaw Zin Hein, juga membagikan salinan pesan Kyal Sin kepadanya di media sosial. Bunyinya: “Ini mungkin terakhir kali saya mengatakan ini. Sangat mencintaimu. Jangan lupa”.
Di Facebook, dia telah mem-posting rincian medisnya dan permintaan untuk menyumbangkan tubuhnya jika dia terbunuh. Pesan duka dan pujian membanjiri halaman itu pada Rabu.
“Dia adalah gadis yang bahagia, dia mencintai keluarganya dan ayahnya juga sangat mencintainya,” kata Myat Thu, yang sekarang bersembunyi.
“Kami tidak sedang berperang. Tidak ada alasan untuk menggunakan peluru tajam pada orang. Jika mereka manusia, mereka tidak akan melakukannya,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News