Ia menyarankan agar Trump berhati-hati memilih kata-kata saat berpidato membahas Korut.
"Kata-kata dari presiden gila di Sidang Majelis Umum PBB sangat tidak etis di mana AS ingin menghancurkan negara kami yang berdaulat," kata Kim dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari KCNA, Jumat 22 September 2017.
"Apakah dia tidak sadar, setelah dia menjabat, dunia internasional juga gelisah dengan semua ancaman yang ia lontarkan," lanjut Kim.
Kim mengatakan, dirinya sangat tersinggung dengan ucapan Trump di Sidang Majelis Umum PBB di New York tersebut. Trump mengatakan, jika Korut tidak menghentikan program rudalnya, maka AS akan menghancurkan Korut.
"Trump akan menghadapi balasan atas apa yang diucapkannya. Saya pasti akan menjinakkan presiden gila itu," tegas Kim.
Hubungan kedua negara ini kian panas sejak awal tahun ini, ketika Kim menyampaikan pidato Tahun Baru dengan menyiratkan bahwa negaranya akan terus mengembangkan program rudal balistik antarbenua yang bisa mencapai wilayah AS.
Belum lagi insiden pengembalian tahanan AS, Otto Warmbier, oleh Korut dalam keadaan koma. Sepekan kemudian, Warmbier yang ditahan karena kedapatan mencuri bendera dari sebuah hotal di Pyongyang, meninggal dunia.
Disinyalir, Warmbier sempat disiksa ketika ditahan, namun pihak Korut menyatakan tuduhan itu tidak benar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News