Seorang pengungsi Rohingya sedang menggunakan ponselnya. (Foto: EPA)
Seorang pengungsi Rohingya sedang menggunakan ponselnya. (Foto: EPA)

Bangladesh Larang Penjualan Kartu Ponsel untuk Rohingya

Sonya Michaella • 25 September 2017 15:38
medcom.id, Dhaka: Bangladesh mengeluarkan larangan untuk perusahaan telekomunikasi menjual kartu SIM ponsel untuk pengungsi Rohingya, dengan alasan masalah keamanan.
 
Empat penyedia kartu SIM ponsel Bangladesh akan didenda jika mereka menjual kartu SIM tersebut kepada 430 ribu pengungsi Rohingya yang baru tiba dari Myanmar itu.
 
"Untuk saat ini, mereka (Rohingya) tidak dapat membeli kartu SIM apapun," kata pejabat Kementerian Telekomukasi Bangladesh, Enayet Hossain, dikutip dari Strait Times, Senin 25 September 2017.

"Hal ini diberlakukan dengan alasan keamanan. Tak hanya untuk Rohingya, kami juga pernah memberlakukan ini kepada warga kami," lanjut dia.
 
Pelarangan penjualan kartu SIM ponsel untuk warganya sendiri ini diberlakukan Bangladesh karena sejumlah warga tak bisa memberikan kartu identitas resmi.
 
"Kami menerima pengungsi Rohingya, namun pada saat bersamaan, keamanan kita sendiri juga jangan diabaikan," tutur dia.
 
Sementara itu, pihak perusahaan jaringan telepon mengatakan, larangan itu bisa dicabut begitu kartu identitas biometrik dikeluarkan untuk para pendatang baru dan proses ini bisa memakan waktu kurang lebih enam bulan.
 
Saat ini, banyak pengungsi Rohingya yang mendirikan tenda-tenda tambahan sendiri di sekitar kamp penampungan di Cox's Bazar, Bangladesh.
 
Sejumlah pengungsi Rohingya lainnya bahkan rela hidup di hutan di sekitar Cox's Bazar. Tetapi, mereka juga sering diusir oleh militer Bangladesh agar para pengungsi Rohingya tidak mendirikan tenda di luar Cox's Bazar. 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan