Seorang juru bicara pasukan AS di Afghanistan melaporkan bahwa serangan tersebut terjadi di distrik Sherzad di provinsi Nangarhar.
"Laporan terbaru mengindikasikan adanya satu individu berseragam militer Afghanistan yang menembaki prajurit AS dan juga Afghanistan dengan menggunakan senapan mesin," ucap Kolonel Sonny Leggett, dikutip dari laman Voice of America, Minggu 9 Februari 2020.
"Kami masih mengumpulkan informasi dan juga motif di balik serangan ini," lanjut dia.
Sejumlah tentara AS yang terluka dalam serangan tersebut masih dirawat di sebuah fasilitas medis.
Gubernur Shah Mahmood Miakhel mengatakan kepada VOA bahwa pelaku telah ditembak mati dalam baku tembak tersebut. Ia menyebut korban luka terdiri dari tiga personel pasukan khusus Afghanistan dan tiga dari AS.
Miakhel belum dapat memastikan apakah penembakan ini terjadi karena kesalahpahaman atau karena pelaku berada di bawah pengaruh paham tertentu. Ia menolak menyebutkan bahwa pelaku mungkin saja adalah militan dari kelompok Taliban.
Provinsi Nangarhar berada dekat Pakistan, dan sejumlah distriknya dikuasai Taliban dan grup ekstremis lainnya seperti Islamic State (ISIS).
Sekitar 13 ribu personel militer AS masih disiagakan di Afghanistan, usai Washington mulai mengintervensi konflik di negara tersebut sejak 2001.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News