Myanmar Belajar Mengatasi Konflik Komunal dari Maluku

medcom.id, Jakarta: Delegasi Menteri Informasi Myanmar datang ke Ambon, Maluku untuk melihat langsung proses rekonsiliasi berjalan.

 

Menteri Informasi U Pe Myint ditemani oleh sekitar 30 orang dalam kunjungan ke Indonesia. Di antara delegasi, terdapat pula anggota parlemen dan tokoh masyarakat dari Rakhine. Ketua Kamar Dagang di Rakhine juga turut datang.

(Baca: Indonesia Laboratorium Bagi Myanmar untuk Belajar Keterbukaan).
 

Ini menunjukan komunitas yang berpengaruh di Rakhine itu datang ke Indonesia dan melihat langsung apa yang dilakukan dan pengalaman indonesia dalam transisi ke demokrasi.

 

"Jadi yang mereka ingin lihat adalah langkah yang diambil Indonesia dalam proses transisi demokrasi dan untuk mencapai demokrasi penuh dan dalam upaya dalam konteks konflik resolusi antar komunal," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, di Kantor Kemenlu RI, Jakarta, Rabu (25/1/2017). 

 

"Oleh karena itu Menlu menyampaikan bahwa Indonesia adalah laboratorium yang baik untuk Myanmar belajar. Karena di sini kita lihat tantangan Myanmar itu ada kemiripan dengan apa yg dilalui Indonesia. Sistem pemerintahan juga mirip dengan Indonesia dulu," imbuhnya.
 

Menlu Retno Marsudi bertemu Menteri Informasi U Pye Mint (Foto: Dok. Kemenlu RI).
 

 

Dalam keterangan tertulis Kemenlu RI, Menlu Retno menyebutkan bahwa program ini juga menjadi bagian dari dukungan Indonesia terhadap pembangunan yang inklusif di Myanmar.
 
Indonesia sebelumnya telah memberikan bantuan pembangunan dua sekolah di Rakhine yang diperuntukkan untuk seluruh warga Myanmar. Pemerintah juga memberikan bantuan 10 ton yang dilepas oleh Presiden Joko Widodo, bantuan tersebut pun sudah disalurkan.
 

(FJR)