Media pemerintah China Daily melaporkan pada Senin 3 April 2017, kabut asap telah menyelimuti Beijing dan wilayah sekitarnya.
Pada akhir pekan, para pejabat tertinggi dari tujuh distrik di Beijing, Tianjin, dan kota-kota di provinsi Hebei dan Shanxi, mengecam para pengawas lingkungan atas longgarnya kontrol polusi tahun ini.
Para pejabat berjanji menyerahkan rencana penanggulangan polusi kepada Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup untuk menyelesaikan masalah dalam waktu 20 hari. Di kuartal pertama, kualitas udara memburuk di sejumlah distrik dan kota Tiongkok, menurut data kementerian tersebut.
Kabar munculnya kabut asap di ibu kota dan kota-kota sekitarnya memaksa beberapa lembaga mengeluarkan peringatan oranye, tingkat tertinggi kedua setelah merah, yang menunjukkan bahwa polusi ini telah mencapai tingkat berbahaya.
Pada Sabtu 1 April 2017, pejabat di Hebei, provinsi utara yang menjadi asal dari enam di antara 10 kota Tiongkok paling parah terkena asap dalam dua bulan pertama 2017, mengatakan akan mengambil tindakan lebih keras. Tindakan itu seperti menutup pembangkit listrik tenaga batu bara, mempromosikan kendaraan energi baru, dan memindahkan sejumlah industri.
Perang Melawan Polusi

Kabut asap melanda Beijing. (Foto: AFP)
Provinsi ini berada di garis depan Tiongkok dalam "perang melawan polusi” sejak tiga tahun terakhir, dan telah berjanji memangkas konsumsi batubara dan menutup pabrik-pabrik industri yang tidak efisien.
Gao Nan, kepala desa Zhaoxian, mengatakan daerahnya akan berinvestasi 1,3 miliar Yuan (setara USD188,7 juta) untuk membangun jalan yang mengalihkan kendaraan diesel dari kawasan pusat kota.
Kementerian akan menggelar pemeriksaan acak pada April demi memastikan langkah-langkah polusi udara sedang ditaati, menurut sebuah laporan yang dikutip South China Morning Post, Senin 3 April 2017.
"Perang melawan polusi" di Tiongkok bertujuan membalikkan kerusakan yang berimbas ke langit, tanah, dan air setelah pertumbuhan ekonomi Tiongkok selama puluhan tahun meroket tak terkendali.
Pada Senin, peringatan oranye berlaku di Tianjin, Tangshan dan Langfang di provinsi Hebei dan Puyang serta Anyang di pusat Henan.
Peringatan oranye berarti indeks kualitas udara (AQI) diperkirakan akan melebihi 150 selama tiga hari berturut-turut. Di Beijing, di mana pihak berwenang mengeluarkan peringatan kuning, AQI yang terbaca berkisar 264.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News