Pada Jumat malam, sekelompok individu bersenjata api yang menaiki kendaraan sipil turun di Lapangan al-Khalani di Baghdad. Mereka kemudian menembaki para pengunjuk rasa yang berkumpul di lapangan.
Menurut laporan The Hill, dilansir dari aninews, Minggu 8 Desember 2019, aksi penembakan di Baghdad berlangsung hingga Sabtu pagi.
Penembakan membuat banyak orang melarikan diri mencari tempat perlindungan ke sejumlah bangunan dan juga masjid.
Hingga kini identitas para penembak belum diketahui. Saluran televisi nasional Irak menyebut mereka sebagai "sekelompok orang yang belum teridentifikasi."
Sebelumnya pada pekan ini, beberapa orang ditusuk di Baghdad usai sejumlah pendukung milisi Iran memenuhi sebuah lapangan yang diduduki demonstran anti-pemerintah.
Selain itu, terdapat peristiwa lain saat sebuah pesawat tanpa awak atau drone menjatuhkan bom ke rumah ulama Syiah Moqtada Sadr. Pemilik rumah sedang berada di luar Irak saat itu.
Gelombang protes di Irak dimulai pada Oktober lalu, yang dipicu kemarahan warga atas maraknya korupsi di jajaran pemerintah, tingginya angka pengangguran, buruknya infrastruktur dan layanan publik serta sentimen negatif terhadap pengaruh Iran.
Menurut laporan sejumlah sumber, lebih dari 400 orang telah tewas sejak unjuk rasa di Irak meletus dua bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News