Militer bersumpah terus lawan Abu Sayyaf (Foto: AFP)
Militer bersumpah terus lawan Abu Sayyaf (Foto: AFP)

WN Kanada Dipenggal, Filipina Bersumpah Terus Lawan Abu Sayyaf

Fajar Nugraha • 26 April 2016 10:38
medcom.id, Manila: Kepolisian Nasional Filipina (PNP) dan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) bersumpah untuk melanjutkan operasi melawan militan Abu Sayyaf, khususnya setelah sandera asal Kanada dieksekusi.
 
Warga Kanada John Ridsdel ditemukan tewas pada Senin 25 April. Potongan kepala dari pria berusia 68 tahun itu ditemukan dalam sebuah kantong plastik.
 
"Tidak akan ada kemunduran dalam operasi gabungan AFP-PNP untuk melakukan operasi militer intensif serta penegakan hukum demi menetralisir elemen anti-hukum ini. Mereka sudah mengancam perdamaian dan keamanan," ujar pihak PNP dan AFP dalam pernyataan bersama, seperti dikutip GMA Network, Selasa (26/4/2016).

"Kami menyampaikan simpati dan duka cita kepada Pemerintah Kanada serta keluarga dari John Ridsdel, yang tewas di tangan bandit Abu Sayyaf," tegas pernyataan itu.
 
Ridsdel yang merupakan mantan eksekutif perusahaan tambang, ditangkap oleh Abu Sayyaf bersama dengan tiga orang lainnya pada September 2015. Mereka diculik saat berlibur di Pulau Samal di Davao del Norte.
 
Dua orang lainnya yang diculik bersamaan dengan Ridsdal adalah warga Kanada lainnya Robert Hall serta kekasihnya, Marites Flor. Sementara seorang warga yang turut diculik adalah warga Norwegia, Kjartan Sekingstad.
 
Kelompok Abu Sayyaf mengancam untuk memenggal salah satu sandera jika uang tebusan sebesar 300 juta peso, tidak dibayarkan hingga pukul 3.00 sore pada Senin 25 April.
 
Militer Filipina sebelumnya menyebutkan bahwa potongan kepala ditemukan di sebuah pulau terpencil pada Senin malam waktu setempat. Penemuan dilakukan sekitar lima jam usai batas waktu pembayaran tebusan.
 
Pemenggalan dari Ridsdel ini mengundang kecaman dari PM Kanada Justin Trudeau. Menurut Trudeau, pemenggalan ini merupakan bentuk pembunuhan berdarah dingin.
 
Selain menyandera warga Barat, Abu Sayyaf juga menyandera 14 warga negara Indonesia dan empat warga Malaysia. Upaya pembebasan dari 14 WNI yang diculik dari beberapa kapal berbeda ini, masih terus dilakukan oleh pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan