Sekitar 24 ribu warga dievakuasi pada Sabtu (4/4/2015) di wilayah Timur Laut. Sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah Provinsi Aurora.
"Kami berencana untuk memindahkan warga di desa yang berada di wilayah pesisir," ujar pejabat senior pertahanan sipil Filipina, Nigel Lontoc, seperti dikutip Guardian, Sabtu (4/4/2/2015).
Lontoc memperkirakan bahwa Topan Maysak akan menghantam Filipina pada Minggu (5/4/2015). Topan tersebut dikhawatirkan bisa memicu banjir dan longsor yang membahayakan warga.
Topan Maysak saat ini tengah mengumpulkan kekuatannya di Samudera Pasifik. Diperkirakan topan itu akan melemah di saat melintasi Pulau Luzon.
Menurut pengamat cuaca Alczar Aurelo, hembusan angin dari topan tersebut bisa menimbulkan ombak setinggi dua meter.
Topan semacam ini bisa menimbulkan kerusakan besar, seperti halnya Topan Haiyan yang menerjang November 2013 lalu. Saat itu, Topan Haiyan menyebabkan lebih dari 7.350 orang tewas atau hilang.
Sekitar 20 angin topan dan badai melanda Filipina setiap tahunnya sebagian besar dari topan itu sangat mematikan. Namun prakiran cuaca buruk jarang sekali menghantam Filipina pada April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News