"Malam kemarin presiden berkata, jika pasukan saya terluka di sana, maka hal itu akan saya anggap telah melewati batas," ujar Penasihat Keamanan Nasional Filipina Hermogenes Esperon, menceritakan pertemuannya dengan Duterte, kepada awak media.
"Atau, jika warga kita terluka di Pulau Pag-asa. Saya tidak berkata kita akan pergi berperang, tapi hanya jika mereka menekan kita. Tapi kita tidak akan membiarkan mereka menekan kita," lanjut dia, seperti dikutip dari AFP, Rabu 30 Mei 2018.
Pag-asa, lebih dikenal sebagai Thitu, adalah pulau terbesar dari kepulauan yang dijaga pasukan Filipina di perairan sengketa Laut China Selatan.
Seorang politikus opisisi Filipina, Gary Alejano, menyebut adanya sebuah helikopter Tiongkok yang mengganggu pasukan Manila di Second Thomas Shoal di LCS bulan ini,
Ia menambakan, helikopter itu terbang dalam jarak yang berbahaya saat Angkatan Laut Filipina mengirim sebuah perahu karet ke Second Thomas Shoal.
Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano membenarkan insiden tersebut. Namun ia menegaskan masalah itu sudah diselesaikan secara "senyap."
Tiongkok mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga sama-sama mengklaim beberapa bagian di perairan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News