Dua pekan lalu, serangan serupa menewaskan 19 tentara India, yang sekarang menggulirkan ketegangan antara India dan Pakistan.
Serbuan susulan kali ini mengincar target kamp militer 46 Rashtriya Rifles India di Baramulla, di mana juga bermukim sebuah unit dari Pasukan Keamanan Perbatasan. Dimulai pada sekitar pukul 10:30 waktu setempat, baku tembak terjadi antar militan dan petugas.
"Salah seorang penjaga perbatasan tewas dan satu lainnya terluka ketika militan merangsek kamp militer," kata petugas di Baramulla, Inspektur Polisi Imtiyaz Hussein, seperti dikutip Reuters, Senin (3/10/2016).
Kedua negara tetangga sesama pemilik senjata nuklir, India dan Pakistan, telah bersengketa di Kashmir sejak kemerdekaan mereka sejak 70 tahun silam.
Militan mencapai kamp di Baramulla dengan naik perahu lewat sungai yang melintasi kota itu. "Mereka melarikan diri dalam kegelapan," tutur Hussein.
India telah memerintahkan pasukan khusus 4 Para terjun ke Baramulla dan operasi berlangsung sampai pagi hari untuk mencari pelaku dan mengamankan kamp militer itu.
Serangan balasan diluncurkan India pada Kamis 29 September dini hari. Sasarannya kamp-kamp militan di Garis Kendali (LoC) di wilayah Pakistan. Pakistan membantah serangan tersebut pernah terjadi.
Pengakuan India telah melakukan serangan lintas-perbatasan menjadi yang pertama dalam beberapa dekade. Timbul kekhawatiran di komunitas internasional bahwa kampanye untuk mengisolasi Pakistan secara diplomatik dan menghukum secara militer bisa menyebabkan eskalasi bersenjata.
Amerika Serikat (AS) mendesak India dan Pakistan untuk menahan diri. Pada Senin 3 Oktober, Pakistan menyatakan penasihat keamanan nasional kedua negara telah berhubungan dalam upaya menenangkan situasi di LoC.
"Pakistan ingin mengurangi ketegangan di LoC dan fokus pada Kashmir," kata Sartaj Aziz, penasehat kebijakan luar negeri Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News