Dilansir dari BBC, Rabu 29 Januari 2020, pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengumumkan bahwa moda transportasi kereta api cepat dan juga kapal feri dari Hong Kong ke Tiongkok dan sebaliknya akan dihentikan mulai Kamis 30 Januari besok.
Penerbangan dari Hong Kong ke Tiongkok tidak dihentikan, namun jadwalnya dikurangi separuh dari normal. Pemerintahan Lam juga tidak akan lagi mengeluarkan izin bagi siapapun yang hendak bertolak dari Tiongkok ke Hong Kong selama virus korona masih mewabah.
Virus korona nCoV telah menyebar ke seantero Tiongkok dan juga sedikitnya 16 negara. Senin kemarin, Jerman dan Jepang mengonfirmasi adanya kasus infeksi virus korona di kalangan orang yang tidak bepergian ke Tiongkok, namun diyakini tertular dari seseorang yang sudah terjangkit.
Kasus semacam itu sebelumnya hanya ada di Vietnam, negara yang berbatasan langsung dengan Tiongkok. Di Vietnam, seorang anak tertular virus korona dari ayahnya yang telah mengunjungi Wuhan, kota pusat penyebaran virus korona nCoV di Tiongkok.
Jepang telah mengevakuasi sekitar 200 warganya dari Wuhan dengan menggunakan pesawat sewaan. Ratusan orang itu telah mendarat di bandara Haneda di Tokyo pagi tadi. Amerika Serikat juga telah mengevakuasi sekelompok diplomat beserta keluarganya dari Wuhan.
Sejauh ini semua kematian akibat virus korona nCoV terjadi di Tiongkok -- sebagian besar di Wuhan dan provinsi Hubei. Senin kemarin, otoritas Beijing mengonfirmasi kematian pertama pasien korona di wilayah ibu kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News