Siti Aisyah dituduh membunuh Kim Jong-Nam (Foto: AFP).
Siti Aisyah dituduh membunuh Kim Jong-Nam (Foto: AFP).

Siti Aisyah Dibayar untuk Turut dalam Tiga Acara Televisi

Fajar Nugraha • 09 Februari 2018 18:57
Kuala Lumpur: Siti Aisyah yang dituduh membunuh kakak dari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un yakni, Kim Jong-nam, dibayar untuk turut serta dalam berbagai acara televisi.
 
Fakta itu muncul dalam persidangan lanjutan yang berlangsung Malaysia. Jong-nam tewas di Bandara Udara Kuala Lumpur2 (KLIA2) pada 13 Februari 2017, saat menunggu penerbangan ke Makau. 
Siti Aisyah dan perempuan asal Vietnam yang bernama Doan Thi Huong, dituduh sebagai pelaku pembunuhan ini. Namun pengacara Siti bersikukuh ada kejanggalan dalam insiden ini.
 
Menurut Gooi Soon Seng,-yang ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk membela Siti,- perempuan itu direkrut oleh agen asal Pyongyang, Korut, untuk turut serta dalam berbagai acara televisi. Namun dalam kenyataannya, Siti ditipu dan tidak sengaja dijadikan pembunuh. 
 
"Hal penting yang ditemukan dalam bukti persidangan hari ini adalah, kami mengatakan kepada pengadilan bahwa perempuan ini ditipu untuk melakukan acara lelucon dan dibujuk untuk pergi ke bandara pada 13 Februari," ujar Gooi, seperti dikutip AFP, Jumat 9 Februari 2018.
 
Kedua perempuan itu dituduh memamparkan muka Kim dengan gas beracun VX yang membuatnya tewas dalam waktu beberapa menit. Dalam beberapa hari, kedua perempuan itu ditangkap.
 
Sementara dalam sidang lanjutan, petugas penyelidik yang turut memberikan kesaksian, Wan Azirul Nizam mengatakan bahwa Siti mengaku kepada polisi dirinya ditawarkan oleh pria bernama Ri Ji u. Pria itu diketahui sebagai warga Korut yang berpura-pura sebagai warga Jepang dengan menggunakan nama 'James'.
 
Laporan menyebutkan bahwa Ri adalah yang termuda dari delapan warga Korut yang sebelumnya dicari oleh polisi Malaysia. Kedelapan orang ini diduga terlibat dalam pembunuhan itu.
 
Siti dijanjikan ke Jepang
 
Gooi mengatakan kepada persidangan bahwa Siti dijanjikan untuk bepergian ke Jepang dan Amerika Serikat, jika aktingnya dianggap bagus.
 
(Baca: Malaysia Tak Pedulikan Fakta Kim Jong-nam Sempat Temui WN AS).
 
Selain itu, Gooi juga menyebutkan bahwa beberapa acara lelucon dilakukan beberapa pekan sebelum pembunuhan terhadap Kim. Beberapa acara tersebut dilakukan di mal, hotel dan bandara, tanpa ada keterangan dijelaskan kepada kedua perempuan itu. Siti pun menerima bayaran sebesar USD1.000 atau sekitar Rp13,6 juta.
 
"Saya jelaskan bahwa James meminta Siti untuk terlibat dalam tiga acara," tutur Gooi kepada persidangan.
 
Gooi juga mengatakan bahwa Siti posting video di akun Facebooknya dan memperlihatkan 'James' setelah mengatur acara televisi di bandara pada 6 Januari 2017 pagi.
 
"Semoga bisa pergi ke Jepang bulan depan," isi posting Siti di Facebook, seperti yang disampaikan Gooi.
 
Kemudian Gooi memperlihatkan SMS dari Siti kepada 'James' pada 15 Januari 2017, yang bertuliskan: "I see today, I acting no good, right?" atau berarti "Saya lihat hari ini, akting saya kurang bagus ya?"
 
'James' kemudian membalas bahwa akting Siti 'not natural' atau 'tidak alami'. 
 
Baik Siti dan Huong dihadapkan pada ancaman hukuman mati jika dianggap bersalah melakukan pembunuhan. Mereka bedua menyatakan tidak bersalah.
 
Tetapi pihak Kepolisian Malaysia menegaskan bahwa kedua perempuan itu dilatih untuk melakukan pembunuhan. Hal didasarkan karena mereka langsung ke toilet untuk membersihkan tangan usai menyerang Kim Jong-nam.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan