Baca juga: Brenton Tarrant dan Manifesto Mengincar Muslim Selandia Baru.
Setelah diselidiki, ternyata ancaman bom itu palsu. Polisi pun tengah mencari siapa otak ancaman palsu tersebut.
“Ada ancaman bom yang dilontarkan dari seorang penumpang pesawat di terminal domestik. Ancaman itu dilaporkan terjadi hari ini sekitar pukul 16.50 sore,” sebut keterangan kantor kepolisian Selandia Baru, dikutip dari New Zealand Herald, Senin 18 Maret 2019.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum mengungkap siapa penumpang yang mengeluarkan ancaman. Namun penumpang tersebut kabarnya sudah diamankan kepolisian bandara untuk diperiksa lebih lanjut.
"Operasional bandara tidak terimbas dan semua berjalan normal. Penerbangan tidak ada yang ditunda,” lanjut pernyataan tersebut.
Selain itu, tidak ada evakuasi penumpang. Polisi juga mengimbau agar penumpang di bandara internasional tersebut tetap tenang dan tidak terpengaruh ancaman hoaks tersebut.
Setelah ancaman itu dilontarkan, polisi segera memeriksa lokasi. Namun tidak ditemukan benda mencurigakan yang merujuk pada bom.
Selandia Baru kini sedang dalam status darurat usai penembakan brutal yang dilakukan Brenton Tarrant, pria 28 tahun asal Australia. Dia telah didakwa pasal pembunuhan pada Sabtu kemarin, atas penembakan yang menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya pada 15 Maret 2019 kemarin saat salat Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News