Pemblokiran media sosial ini dilakukan usai serangan terhadap masjid dan bisnis milik Muslim dalam kerusuhan terburuk sejak pemboman pada Paskah bulan lalu.
Beberapa orang melemparkan batu ke masjid-masjid dan toko-toko Muslim. Seorang pria bahkan dipukuli di Kota Chilaw, yang mayoritas penduduknya Kristen.
Sumber mengatakan insiden ini bermula dari sebuah perselisihan di Facebook. Pengunggah tulisan tersebut diidentifikasi sebagai Abdul Hameed Mohamed Hasmar yang berusia 38 tahun.
"Satu hari kamu akan menangis," tulis Hasmar di akun Facebook miliknya, dilansir dari laman Channel News Asia, Senin, 13 Mei 2019. Tulisan tersebut ditafsirkan sebagai ancaman kekerasan.
Pada Minggu dan Senin pagi, pihak berwenang menangkap sekelompok pria di distrik Kurunegala. Mereka diduga menyerang bisnis milik seorang Muslim.
Juru bicara militer Sumith Atapattu mengatakan orang-orang di sebagian besar distrik Buddhis kemudian menuntut pembebasan pria yang ditangkap itu.
"Untuk mengendalikan situasi, polisi kembali memberlakukan jam malam," tutur Atapattu.
Beberapa masjid dan rumah-rumah Muslim rusak dalam serangan di distrik itu, menurut Dewan Muslim Sri Lanka. Gejolak itu adalah kekerasan terburuk dalam tiga pekan usai bom bunuh diri yang diledakkan di empat hotel dan tiga gereja, yang menewaskan lebih dari 250 orang.
Sejak saat itu, kelompok-kelompok Muslim mengatakan mereka menerima banyak perlakuan tak menyenangkan. Komunitas lainnya menuturkan mereka takut pemerintah akan gagal menindaklanjuti peringatan mengenai serangan ekstremis lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id