Rangkaian kejadian ini menimbulkan keraguan di dalam masyarakat Korsel sendiri. Mereka khawatir akan adanya potensi serangan teroris di Negeri Gingseng dan mendesak agar pihak keamanan segera meningkatkan keamanan.
Badan Intelijen Nasional (NIS) sebelumnya juga mengumumkan adanya 10 warga Korsel yang secara publik menyatakan dirinya mendukung kelompok Islamic State (ISIS).
Seorang mahasiswi bernama Kim Ji Won mengatakan, dia melihat langsung sekelompok siswa SMA menuduh seorang Muslim sebagai pelaku serangan Paris.
"Sekelompok siswa menyebut teman saya yang dari Malaysia sebagai, perempuan berjilban yang menyebarkan teror di jalan," ujar Kim, seperti dikutip The Korean Herald, Jumat (20/11/2015).
"Saya khawatir ini bisa meningkatkan ketegangan atas Islamofobia," lanjutnya.
Sementara seorang pekerja migran asal Bangladesh yang bekerja di Korsel, Shekh Almamun mengatakan, dia terus melihat komentar-komentar warga Korsel di media online.
"Terkejut melihat komentar di internet yang menyebutkan semua Muslim harus diusir. Saya harap pemerintah dan rakyat Korsel tidak salah menyangka imigran Muslim sebagai anggota ISIS," tuturnya.
Almamun menambahkan, ISIS tidak mewakili Muslim sama sekali. Apa yang dilakukan ISIS tidak sejalan dengan ajaran Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id