Relokasi ini dilaksanakan lebih cepat sebelum musim hujan untuk menghindari tanah longsor dan banjir yang dapat menghambat.
"Kami telah memindahkan sekitar 100 ribu pengungsi dari berbagai lokasi ke permukiman yang lebih aman," kata Komisioner Pengungsi Bangladesh Mohammad Abul Kalam, dikutip dari AFP, Senin 2 April 2018.
Untuk saat ini, Bangladesh telah mengalokasikan sekitar 14 kilomter persegi lahan berhutan di Cox's Bazar untuk Rohingya yang baru saja tiba. Mereka juga diperbolehkan membangun tempat penampungan sederhana.
Namun, lokasi ini ternyata juga rentan terhadap tanah longsor akibat musim hujan yang kerap mendatangkan bencana setiap tahunnya ke Cox's Bazar dan Chittagong. Tak hanya itu, ancaman gajah liar pun membuat pengungsi takut.
"Untuk pengungsi lainnya, akan kami pindahkan sebelum bulan Juni," lanjut dia.
Dalam beberapa pekan terakhir, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres memperingatkan Bangladesh bahwa tempat tinggal Rohingya saat ini sangat mengkhawatirkan dan rentan terhadap bencana musim hujan.
Ia meminta Bangladesh untuk merelokasi Rohingya ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari evakuasi saat bencana datang, yang tentu akan lebih membahayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News