"Kami telah membebaskan seluruh Hawija dan akan melanjutkan kampanye militer," kata komandan operasi, Letnan Jenderal Abdel Amir Yarallah, dikutip the Telegraph pada Kamis 5 Oktober 2017.
Hawija dicaplok oleh ISIS dalam waktu yang relatif singkat pada 2014. Wilayah Hawija berhasil direbut kembali setelah dikepung oleh pasukan Irak dan AS sejak bulan lalu.
Hawija terletak 225 kilometer (km) di utara Baghdad. Wilayah Hawija berada dekat dengan perbatasan Irak dan Suriah yang juga merupakan basis ISIS.
Mayoritas penduduk Hawija berasal dari kelompok Sunni yang berseberangan dengan Pemerintah Irak dan kelompok Kurdi. Kondisi sosial Hawija membuatnya dengan mudah ditaklukan oleh ISIS.
PBB mengatakan setidaknya 12 ribu warga sipil melarikan diri akibat pertempuran antara anggota ISIS dan Pasukan Irak di Hawija sejak bulan lalu. Aktivis memprediksi sekira 78 ribu warga sipil masih berada di wilayah yang memiliki nilai strategis tersebut hingga saat ini.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi dijadwalkan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron hari ini. Kedua pemimpin akan melakukan pembicaraan mengenai kampanye melawan ISIS yang didukung koalisi pimpinan AS termasuk Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
